Sejarah Kapal Selam di Indonesia telah menjadi bagian penting dari perkembangan angkatan laut Indonesia. Kapal selam pertama kali diperkenalkan ke Indonesia pada tahun 1962 dengan kedatangan KRI Tjakra (E-381) dari Rusia. Sejak saat itu, kapal selam telah menjadi salah satu alat pertahanan yang sangat vital bagi negara kita.
Menurut Komandan Komando Armada RI Kawal Samudera Laut, Laksamana Madya TNI Aan Kurnia, “Kapal selam merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam pertahanan laut Indonesia. Mereka memiliki kemampuan untuk melakukan operasi-operasi rahasia dan memantau pergerakan musuh dengan sangat efektif.”
Namun, perjalanan kapal selam di Indonesia tidak selalu mulus. Pada tahun 2006, terjadi insiden kapal selam KRI Nanggala-402 yang mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Indonesia. Insiden ini menunjukkan pentingnya perawatan dan pelatihan yang terus menerus bagi para awak kapal selam.
Seiring dengan perkembangan teknologi, Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan kapal selamnya. Pada tahun 2019, Indonesia memperkenalkan kapal selam terbaru mereka, KRI Alugoro-405, yang merupakan kapal selam kelas Nagapasa buatan PT PAL Indonesia.
Menurut Direktur Jenderal Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan, I Made Yasa, “Kapal selam KRI Alugoro-405 merupakan bukti kemajuan Indonesia dalam industri pertahanan. Kapal selam ini dilengkapi dengan teknologi canggih dan memiliki kemampuan tempur yang handal.”
Sejarah Kapal Selam di Indonesia terus berlanjut, dengan upaya terus menerus untuk meningkatkan kemampuan dan jumlah kapal selam di angkatan laut Indonesia. Dengan semangat kebangsaan dan tekad untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia, kapal selam tetap menjadi salah satu aset yang sangat berharga bagi negara kita.